Terbitkan Rapor Karakter Siswa,
FSGI : Dasarnya Apa?
27 Agustus 2017
Siswa SMA di salah satu sekolah |
“Saya berharap Mendikbud tidak sekedar mencari sensasi dengan membuat rencana ini"
Edupost.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berencana mengeluarkan selain rapor nilai akademik, yakni rapor catatan kepribadian atau karakter. Terkait hal ini, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) justru mempertanyakan dasar alasan penerbitannya. Karena selama ini Mendikbud belum pernah melakukan sosialisasi terkait hal ini.
“Kalau mau menerbitkan rapor karakter itu dasarnya apa? Kalau dasanya program Penguatan Pendidikan Karakter, kan dasar hukumnya belum ada, kita masih nunggu Perpresnya. Kalau dasarnya Kurikulum 2013, saya kira rapor Kurikulum 2013 sudah cukup,” kata Wakil Sekjen FSGI Fahriza Marta Tanjung kepada Edupost.id melalui sambungan telepon, Jumat (25/8).
Ia menambahkan, selama ini pencatatan kepribadian siswa sudah tertuang dalam kurikulum 2013 (K-13). Namun, justru belum semua guru mampu melakukan penilaian dengan baik. Masih ada guru yang melakukan penilaian Kurikulum 2013 menggunakan sistem kurikulum lama, tentunya proses penilaian tidak sesuai yang diharapkan.
Untuk itu Fahriza meminta Mendikbud tidak membuat rapor baru, karena lebih baik tetap menggunakan rapor Kurikulum 2013. Namun, Mendikbud harus membuat perencanaan dan konsep yang jelas.
Mendikbud harus lebih dulu memberikan pemahaman kepada guru agar mampu membuat konsep pembelajaran dan penilaian yang baik. Konsep penilaian kepribadian atau karakter siswa juga harus disusun dengan baik agar rapor dapat menggambarkan karakter siswa secara menyeluruh.
“Saya berharap Mendikbud tidak sekedar mencari sensasi dengan membuat rencana ini,” tambahnya.
Fahriza juga kecewa dengan sikap Mendikbud yang terkesan mendadak ketika membuat sebuah program baru. Mendadaknya sosialisasi terkait program baru membuat penerapan program menjadi tidak berjalan dengan maksimal. (Andi)
Komentar
Posting Komentar