Saya mengenal beberapa metode pengajaran yang seringkali saya praktekkan dikelas dan Alhamdulillah sedikit-demi sedikit saya semakin mampu untuk mengelola keadaan dan situasi kelas, meski tak jarang saya seringkali mengeluh ketika metode yang saya terapkan menemui jalan buntu. Saya mengenal metode Quantum, baik Quantum Learning atau Quantum Teaching.
Model pengajaran Quantum merupakan metode pengajaran yangmenerapkan cara belajar dengan imajinasi. Metode ini diberikan oleh Bobbi DePorter (1999). Ini memberikan kontribusi teori belajar kuantum. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tujuan pengajaran tidak hanya melibatkan bahan-bahan pengajaran, tetapi juga psikologi peserta didik. Dengan kata lain, seorang pengajar harus mengetahui bagaimana otak manusia bekerja. Proses belajar mengajar, menurut metode ini , menggunakan modalitas VAK. Modalitas adalah kinerja otak manusia termasuk dua teori tentang kinerja otak manusia, yaitu, teori triune theory
dan brain hemisphere theory.
Menurut Bobbi De Porter, otak dibagi menjadi dua bagian otak kanan dan otak kiri. Hal ini menyebabkan perilaku cara yang berbeda. Ada tiga tiga jenis pembelajar: visual,auditorial, dan kinestetik. Menurut para ahli, manusia cenderung memiliki ketiga jenis tersebut. Akan tetapi, seseorang akan lebih dominan pada salah satu jenis tersebutperilaku belajar. De Porter menyatakan bahwa seorang pembelajar visual memiliki memori baik dengan bentuk gambar. Dia menghafal informasi berdasarkan apa yang dilihatnya. Pembelajar auditoria memiliki keterampilan memori baik berdasarkan apa yang dia dengar. Sementara, seorang pelajar kinestetik memiliki keterampilan memori baik dengan melakukan gerakan tubuh dan sentuhan
Secara naluri, Proses belajar sudah seharusnya berjalan menyenangkan untuk anak-anak didik. Hal ini merupakan modal dasar dari sebuah proses belajar. Quantum Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Quantum Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan.
Menurut Gordon Dryden, dalam Buku " The Learning Revolution" menemukan bahwa beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah bahwa para siswa dikenalkan tentang “kekuatan pikiran” yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memberikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan “cara yang menyenangkan dan bebas stres”. Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan “kegembiraan dan penghargaan.
Nah, bagi rekan-rekan yang ingin mendapatkan modul " Cara Belajar dan Mengajar yang menyenangkan" karya Barbara K. Given dan Bobbi DePorter, original versions
Silahkan klik link berikut ya...!!!!
Ingat, jangan lupa share dengan yang lain ya. Terserah, mo di Facebook, WA atau media lainnya, biar pahalanya mengalir
Komentar
Posting Komentar